Tari Putri Anggrek/ Tari Nong Anggrek
Kategori: Tarian Ikon Tangerang Selatan
Elemen Budaya: Tarian
Provinsi: Banten
Asal Daerah: Kota Tangerang Selatan
Elemen Budaya: Tarian
Provinsi: Banten
Asal Daerah: Kota Tangerang Selatan
Tari Putri Anggrek adalah tarian khas Kota Tangerang Selatan. Tarian ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai Tarian Ikon Kota Tangerang Selatan mengingat Kota Tangerang Selatan baru diresmikan pada 29 Oktober 2008 oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto. Jadi, dapat dikatakan bahwa tarian ini adalah tarian yang baru dibuat pascaterbentuknya Kota Tangerang Selatan. Tarian ini merupakan cerminan kondisi dan potensi besar yang dimiliki Kota Tangerang Selatan dalam memproduksi Anggrek Vanda Douglas atau sering disebut Pandoglas. Penggarapan Tarian ini membutuhkan waktu yang lama. Banyak elemen yang turut andil dalam pembuatan tarian ini di antaranya instansi pemerintah Kota Tangerang Selatan, seniman tari, pemain musik tradisional, dan para penari.
Walaupun tarian baru, tarian ini memiliki gerakan yang tidak sembarangan. Tarian ini merefleksikan gerakan-gerakan alam seperti gerak tumbuhan melambai terkena angin, gerak Bunga Anggrek mekar, dan gerak tumbuhan yang ada di atas permukaan air situ atau danau. Penari tarian ini memiliki tubuh yang lentur, harus memahami gerakan pakem atau gerakan dasar Tari Betawi dan Sunda. Gerakan Tari Anggrek mengambil beberapa gerakan tarian Chinese yang memiliki kesan klasik. Hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama, penduduk Tangerang Selatan terdiri dari beberapa etnis mayoritas di antaranya etnis Tionghoa, Betawi, Sunda. Selain itu, beberapa alat musik yang digunakan dalam tarian ini juga menggunakan alat musik Chinese yakni Tehyan. Tarian Putri Anggrek adalah tarian asli dan bukan hasil adopsi tarian lain. Hanya pada proses pembuatannya gerakan-gerakan tariannya terinspirasi dari tarian Betawi, Sunda, dan Chinese. Tarian ini memiliki tiga babak gerakan yang terdiri dari gerakan low, medium, dan high. Jadi, diawal gerakan tenang, lalu kemudian meningkat cepat, dan semakin cepat lagi, hingga akhirnya mencapai klimaks ditandai dengan mekarnya Bunga Anggrek yang dipasang di atas kepala para penari.
Tarian ini diiringi dengan musik Gambang Kromong khas Tangerang Selatan ditambah sejumlah perkusi. Gambang Kromong Tangerang Selatan memiliki perbedaan dengan Gambang Kromong Betawi. Irama Gambang Kromong Kota Tangerang Selatan cenderung berirama Sunda, namun alat musik yang digunakan masih sama seperti Gambang Kromong pada umumnya seperti Gambang, Kromong, Gong, Gendang, Suling, Krecek, Sukong, Tehyan. Ada alat musik yang berasal dari alat musik Chinese yakni Tehyan, dan beberapa alat musik khas Banten yakni Bedug Banten dan Terompet Pencak Banten.
Sumber:
Kalender Event 2016 Tangerang Selatan yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangerang_Selatan
https://www.kompasiana.com/gapey-sandy/ada-sherly-di-balik-kecantikan-tari-nong-anggrek-1_55cbfc81f07a617810d19854